HORIZONTAL
CABLING
Sistem
pengkabelan horizontal terdiri dari kabel-kabel yang tersusun secara
horizontal, terminasi mekanikal, dan patch cords (jumper). Pengertian
horizontal disini adalah sistem pengkabelan akan berjalan secara horizontal
baik diatas lantai ataupun di bawah atap. Ada beberapa servis atau system yang
harus diperhatikan ketika mendesain suatu sistem pengkabelan secara horizontal,
yaitu :
- Servis telekomunikasi meliputi suara, modem dan faksimile.
- Perlengkapan dasar switching.
- Koneksi manajemen komputer dan telekomunikasi.
- Koneksi keyboard/video/mouse (KVM).
- Komunikasi data.
- Wide Area Network (WAN).
- Local Area Network (LAN).
- Storage Area Network (SAN).
- Sistem pemberian isyarat lainnya pada gedung (seperti kebakaran, keamana, energi, HVAC, EMS, dan lainnya).
BACKBONE
CABLING
Fungsi
dari sistem pengkabelan backbone adalah untuk menyediakan koneksi antara main
distribution area, horizontal distribution area, dan merupakan entrance area.
Sistem pengkabelan backbone terdiri dari kabel backbone, main cross-connect,
horizontal cross-connect, terminasi mekanikal, dan patch cord (jumper) yang
digunakan untuk koneksi silang backbone-to-backbone.
Sistem
pengkabelan secara backbone harus mendukung kebutuhan konektivitas yang
berbeda, misalnya LAN, WAN, SAN, saluran komputer, dan koneksi console
perangkat. Pada dasarnya performansi transmisi tergantung dari karakteristik
kabel, perangkat keras yang terhubung, patch cord dan kabel cross-connect,
jumlah koneksi, dan perlakuan fisik terhadap kabel tersebut.
Cara
pengaman media transmisi jaringan (pengkabelan) yang benar yaitu :
- Planning dinama sebelum kita melakukan penkabelan alangkah sebaiknya kitamembuatrencana agar pengkabelan yang akan kita lakukan tidak mengalami kendala.
- Grounding adalah sebuah upaya keamanan dengan cara penanaman kabel ke dalam tanahuntuk menghilangkan beda potensial antara logam yang teraliri arus listrik dengan tanah.
- Wiring Closet adalah tempat dimana jaringan dimulai . Semua kabel akan bermuara di wiring closet . Terletak disebuah tempat dimana semua kabelterkumpul .wiring closet yaitu sebuah ruangan kecil yang biasanya ditemukan pada bangunan kelembagaan seperti sekolah dan kantor, di mana sambunganlistrik dilakukan. Sedangkan yang digunakan untuk berbagai tujuan, penggunaan yang paling umum adalah untuk jaringan komputer. Banyak jeniskoneksi jaringan untuk menetapkan batas jarak antara peralatan end-user seperti PC, akses perangkat pada jaringan, seperti router. Pembatasan inimungkin memerlukan beberapa wiring closet di setiap lantai gedung besar.Penempatan wiring closet juga sangat penting agar jaringan dapat terkoneksitanpa masalah.
- Horizontal kabel yang menghungkan host/computer ke 1 wiring closet(antara cross – connect panel di satu wiring closet) sering menggunakansebagai 100 ohm, 4 pair, UTP, solid conductor cable, ditentukan dalamstandart ANSI/TIA/EIA – 568 untuk komersial bangunan.
- Backbone Cable adalah kabel yang menghubungkan wiring closet satudengan wiring closet yang lain atau pusat connettion point dapat menggunakan100 ohm UTP, 62.5/125 – micron atau 50/125 – micron multimode fiber optic, atau 8.3/125 – micron singlemode fiber optic.
- Conduit adalah pelindung kabel berbentuk pipa atau kotak melindungi sepanjang kabel. Dapat terbuat dari material metal ataupun plastik. Yang terbuat dari metal bersifat kaku, sedangkan yang terbuat dari plastik bersifat fleksibel / lentur. Conduit terbentang antara area kerja menuju wiring closet.
- Wall plate adalah penanaman kabel di dalam dinding agar pengkabelan menjadi lebih rapi.
begitulah kira-kira isi perkuliahannya dan jangan lupa
dipraktekkan dirumah ataupun ditempat kerja cara memasang kabel rj45 nya.
Posting Komentar