• Home
  • Posts RSS
  • Comments RSS
  • Edit
Blue Orange Green Pink Purple

Teknik Komputer Dan Jaringan

Cute Rocking Baby Monkey

ANALISA DAN PERANCANGAN JARINGAN

ANALISA DAN PERANCANGAN JARINGAN

Rancangan 3 gedung 4 Lantai dengan OSPF

Teori Singkat

Backbone merupakan sebuah teknik yang digunakan dalam penggabungan beberapa jaringan lokal pada masing-masing lantai dari bangunan bertingkat dengan menggunakan satu jalur kabel utama dan khusus. Backbone merupakan jalan, saluran utama, atau bisa disebut dengan jalan tol dalam sebuah jaringan.
Teknik backbone merupakan teknik yang paling banyak digunakan karena dapat mencega bottleneck yang terjadi pada server. Kabel yang digunakan biasanya adalah jenis serat optik, kabel RG-58, atau RG-8. Sedangkan konektor yang digunakan adalah ST untuk serat optik, BNC untuk kabel RG-58, dan AUI untuk kabel RG-8.
Hal yang perlu diperhatikan sebelum membangung jaringan backbone:
-   Kebutuhan yang berkaitan dengan desain akses jaringan, meliputi jenis data, pelayanan, IP, dan frame relay
-   Kapasitas yang dibutuhkan dalam membangun jaringan backbone tergantung pada desain keluarannya
-   Topologi dan teknologi yang akan digunakan perlu dipertimbangkan
-   Topologi akan berpengaruh pada jumlah dan letak node, desain saluran, maupun keseluruhan desain akses backbone
Backbone menyediakan banyak efisiensi yang tidak disediakan oleh jaringan meshed-access, meliputi:
-   Penggabungan lalu lintas (mengeliminasi path (saluran) yang memilki tipe lalu lintas berbeda)
-   Platform dengan bandwidth yang tinggi
-   Rerouting dan redundancy
-   Skala ekonomis
-   Arsitektur untuk memperbaiki kerusakan atau gangguan sendiri
-   Berbagi perlengkapan dan fasilitas antar berbagai lokasi
-   Routing yang cerdas
-   Bandwidth dinamik dengan alokasi sumber daya
-   Topologi yang fleksibel dengan berbagai gaya desain
-   Pengaturan jaringan yang terpusat maupun terdistribusi
-   Fleksibilitas

2. Desain Jaringan Utama (Backbone)
a. Teknologi dalam Membangun Jaringan Backbone
Dalam membangun jaringan backbone, teknologi yang perlu dipersiapkan antara lain: 
•  Bridge backbone ring 
•  Fiber Distributed Data Interface (FDDI) : 100 Mbps, Sistem dual ring dengan protocol MAC token ring 
•  Asynchronous Transfer Mode ( ATM ), lokal switch, atau public switch FDDI merupakan protokol yang digunakan untuk transmisi pada jaringan yang mempunyai Token Passing Ring yang dapat meningkatkan kinerja jaringan. FDDI menggunakan serat optik dengan kecepatan transmisi mencapai 100 Mpbs. FDDI dapat menghubungkan sampai 500 terminal dengan jarak maksimum 2 km.
Asynchronous Transfer Mode ( ATM ) merupakan teknologi ini dikembangkan pada awal tahun 1990-an. Prinsip pada ATM adalah setiap informasi harus ditransfer ke dalam bentuk sel. ATM memiliki kecepatan transfer data yang tinggi, yaitu mencapai 150 Mpbs. Teknologi ini sangat cocok digunakan dalam pengiriman data dalam bentuk suara atau gambar (multimedia).
b. Teknik Pengkabelan
Sistem kabel pada jaringan backbone harus menyediakan interkoneksi antara ruang peralatan komunikasi, ruang telekomunikasi, ruang terminal utama, dan fasilitas masuk dalam struktur sistem telekomunikasi kabel. sistem pengkabelan terdiri dari kabel backbone, kabel patch atau jumper yang digunakan untuk menghubungkan lalu lintas transfer data. Kabel backbone menghubungkan lalu lintas utama data. Warna sebutan untuk tipe kabel serat antara lain:
Single Mode fiber> Kuning
Multi Mode fiber 62.5 micron > Orange 
Multi Mode fiber 50 micron 1GB > Orange
Multi Mode fiber 50 micron 10GB > Aqua
Topologi bus sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana ada sebuah kabel coaxial yang dibentang kemudian beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut. Secara sederhana pada topologi bus, satu kabel media transmisi dibentang dari ujung ke ujung, kemudian kedua ujung ditutup dengan “terminator” atau terminating-resistance (biasanya berupa tahanan listrik sekitar 60 ohm). Pada titik tertentu diadakan sambungan (tap) untuk setiap terminal. Wujud dari tap ini bisa berupa “kabel transceiver” bila digunakan “thick coax” sebagai media transmisi atau berupa “BNC T-connector” bila digunakan “thin coax” sebagai media transmisi atau berupa konektor “RJ-45” dan “hub” bila digunakan kabel UTP.
Transmisi data dalam kabel bersifat “full duplex”, dan sifatnya “broadcast”, semua terminal bisa menerima transmisi data. Suatu protokol akan mengatur transmisi dan penerimaan data, yaitu Protokol Ethernet atau CSMA/CD. Pemakaian kabel coax (10Base5 dan 10Base2) telah distandarisasi dalam IEEE 802.3










Pengaturan Router utama

1.      Buka Aplikasi Winbox
2.      Klik MAC Address Router, klik connect.
3.      New Terminal, ketikan perintah: system reset, -enter-


4.      Tekan Y, tunggu sampai router Disconnect, kemudian klik Ok.
5.      Jalankan kembali winbox.
6.      Muncul Dialog Configuration
7.      Kemudian klik remove configuration.
8.      Muncul Dialog Router Disconnect, klik OK.
9.      Jalankan kembali Aplikasi  Winbox,Sampai pada langkah ini, Router Anda sudah di reset.
10.  Setting Interface Seperti gambar berikut :

 
     : Ket:
•      Pada Ether 1 diubah menjadi WAN
•      Pada Ether 2 diubah menjadi Router 1
•      Pada Ether 3 diubah menjadi Router 2
•      Pada Ether 4  diubah menjadi Router 3

11.  Setting IP Address pada masing-masing Ethernet, seperti pada gambar berikut ini
12.  Setting OSPF, dengan cara : 
•      Klik Routing
•      Pilih  OSPF

•      Klik Networks, Klik +       Atur seperti Gambar :


Langkah mengatur OSPF selanjutnya :
1.Klik Menu Instance
2.Lalu double klik default


               3. Setting seperti gambar :

Setting Router 

1.      Buka Aplikasi Winbox
2.      Klik MAC Address Router, klik connect.
3.      New Terminal, ketikan perintah: system reset, -enter-


4.      Tekan Y, tunggu sampai router Disconnect, kemudian klik Ok.
5.      Jalankan kembali winbox.
6.      Muncul Dialog Configuration
7.      Kemudian klik remove configuration.
8.      Muncul Dialog Router Disconnect, klik OK.
9.      Jalankan kembali Aplikasi  Winbox,Sampai pada langkah ini, Router Anda sudah di reset.
10.  Setting Interface Seperti gambar berikut :



Ket :
•      Pada Ether 1 menjadi sRouter Utama
•      Pada Ether 3 menjadi LAN

11.  Setting IP Address, pada masing-masing Ethernet, seperti pada gambar berikut ini :
12.  Setting OSPF, dengan cara : 
•          Klik Routing
•          Pilih  OSPF  



•          Pilih menu Instances,atur seperti gambar :




13.  Tambah Routing  dengan cara :

•          Klik IP Routes, lalu + 
•          Tambahkan Gateway,maka klik OK.


•          Maka tampilan penambahan Router.


Read More 0 komentar | Diposting oleh Gizi Seimbang edit post

Area OSPF

 Jenis Area dalam OSPF?

Setelah membagi-bagi jaringan menjadi bersistem area dan membagi router-router di dalamnya menjadi beberapa jenis berdasarkan posisinya dalam sebuah area, OSPF masih membagi lagi jenis-jenis area yang ada di dalamnya. Jenis-jenis area OSPF ini menunjukkan di mana area tersebut berada dan bagaimana karakteristik area tersebut dalam jaringan. Berikut ini adalah jenis-jenis area dalam OSPF:

Ø Backbone Area

Backbone area adalah area tempat bertemunya seluruh area-area lain yang ada dalam jaringan OSPF. Area ini sering ditandai dengan angka 0 atau disebut Area 0. Area ini dapat dilewati oleh semua tipe LSA kecuali LSA tipe 7 yang sudah pasti akan ditransfer menjadi LSA tipe 5 oleh ABR.

Ø Standar Area

Area jenis ini merupakan area-area lain selain area 0 dan tanpa disertai dengan konfigurasi apapun. Maksudnya area ini tidak dimodifikasi macam-macam. Semua router yang ada dalam area ini akan mengetahui informasi Link State yang sama karena mereka semua akan saling membentuk adjacent dan saling bertukar informasi secara langsung. Dengan demikian, semua router yang ada dalam area ini akan memiliki topology database yang sama, namun routing table-nya mungkin saja berbeda.

Ø Stub Area

Stub dalam arti harafiahnya adalah ujung atau sisi paling akhir. Istilah ini memang digunakan dalam jaringan OSPF untuk menjuluki sebuah area atau lebih yang letaknya berada paling ujung dan tidak ada cabang-cabangnya lagi. Stub area merupakan area tanpa jalan lain lagi untuk dapat menuju ke jaringan dengan segmen lain. Area jenis ini memiliki karakteristik tidak menerima LSA tipe 4 dan 5. Artinya adalah area jenis ini tidak menerima paket LSA yang berasal dari area lain yang dihantarkan oleh router ABR dan tidak menerima paket LSA yang berasal dari routing protokol lain yang keluar dari router ASBR (LSA tipe 4 dan 5). Jadi dengan kata lain, router ini hanya menerima informasi dari router-router lain yang berada dalam satu area, tidak ada informasi routing baru di router. Namun, yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana area jenis ini dapat berkomunikasi dengan dunia luar kalau tidak ada informasi routing yang dapat diterimanya dari dunia luar. Jawabannya adalah dengan menggunakan default route yang akan bertugas menerima dan meneruskan semua informasi yang ingin keluar dari area tersebut. Dengan default route, maka seluruh traffic tidak akan dibuang ke mana-mana kecuali ke segmen jaringan di mana IP default route tersebut berada.

Ø Totally Stub Area

Mendengar namanya saja, mungkin Anda sudah bisa menangkap artinya bahwa area jenis ini adalah stub area yang lebih diperketat lagi perbatasannya. Totally stub area tidak akan pernah menerima informasi routing apapun dari jaringan di luar jaringan mereka. Area ini akan memblokir LSA tipe 3, 4, dan 5 sehingga tidak ada informasi yang dapat masuk ke area ini. Area jenis ini juga sama dengan stub area, yaitu mengandalkan default route untuk dapat menjangkau dunia luar.

Ø Not So Stubby Area (NSSA)

Stub tetapi tidak terlalu stub, itu adalah arti harafiahnya dari area jenis ini. Maksudnya adalah sebuah stub area yang masih memiliki kemampuan spesial, tidak seperti stub area biasa. Kemampuan spesial ini adalah router ini masih tetap mendapatkan informasi routing namun tidak semuanya. Informasi routing yang didapat oleh area jenis ini adalah hanya external route yang diterimanya bukan dari backbone area. Maksudnya adalah router ini masih dapat menerima informasi yang berasal dari segmen jaringan lain di bawahnya yang tidak terkoneksi ke backbone area. Misalnya Anda memiliki sebuah area yang terdiri dari tiga buah router. Salah satu router terkoneksi dengan backbone area dan koneksinya hanya berjumlah satu buah saja. Area ini sudah dapat disebut sebagai stub area. Namun nyatanya, area ini memiliki satu segmen jaringan lain yang menjalankan routing protokol RIP misalnya. Jika Anda masih mengonfigurasi area ini sebagai Stub area, maka area ini tidak menerima informasi routing yang berasal dari jaringan RIP. Namun konfigurasilah dengan NSSA, maka area ini bisa mengenali segmen jaringan yang dilayani RIP.


Referensi: http://rachmad29.blogspot.com/2008/12/jenis-jenis-area-dalam-ospf.html
Read More 0 komentar | Diposting oleh Gizi Seimbang edit post

Border Gateway Protocol (BGP)

Border Gateway Protocol (BGP)

     Border Gateway Protocol (BGP) adalah sebuah sistem antar autonomous routing protocol. Sistem autonomous adalah sebuah jaringan atau kelompok jaringan di bawah administrasi umum dan dengan kebijakan routing umum. BGP digunakan untuk pertukaran informasi routing untuk Internet dan merupakan protokol yang digunakan antar penyedia layanan Internet (ISP). Pelanggan jaringan, seperti perguruan tinggi dan perusahaan, biasanya menggunakan sebuah Interior Gateway Protocol (IGP) seperti RIP atau OSPF untuk pertukaran informasi routing dalam jaringan mereka. Pelanggan menyambung ke ISP, dan ISP menggunakan BGP untuk bertukar pelanggan dan rute ISP . Ketika BGP digunakan antar Autonom System (AS), protokol ini disebut sebagai External BGP (EBGP). Jika penyedia layanan menggunakan BGP untuk bertukar rute dalam suatu AS, maka protokol disebut sebagai Interior BGP (IBGP)
- Kelebihan
  Sangat sederhana dalam instalasi
-    Kekurangan
Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi.
Read More 0 komentar | Diposting oleh Gizi Seimbang edit post
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Color Paper

  • About
      About me. Edit this in the options panel.
  • Blog Archive

    • ► 2018 (1)
      • ► November (1)
    • ► 2015 (4)
      • ► April (3)
      • ► Maret (1)
    • ▼ 2014 (22)
      • ► Desember (1)
      • ► November (5)
      • ► September (1)
      • ► Agustus (1)
      • ► Juni (1)
      • ► Mei (7)
      • ▼ April (3)
        • ANALISA DAN PERANCANGAN JARINGAN
        • Area OSPF
        • Border Gateway Protocol (BGP)
      • ► Maret (2)
      • ► Februari (1)
    • ► 2013 (2)
      • ► Maret (2)
    • ► 2012 (6)
      • ► September (2)
      • ► Januari (4)
  • Search






    • Home
    • Posts RSS
    • Comments RSS
    • Edit

    © Copyright Teknik Komputer dan Jaringan. All rights reserved.
    Blogger Templates | Free Wordpress Templates. presents HD TV Watch Futurama Online. Featured on Singapore Wedding Favors.
    brought to you by Smashing Magazine

    Back to Top